Mari Memikirkan Negeri ini


Ketika masalah Bank Century masih mewarnai pembicaraan di DPR, ketika seorang Psikopat Tua yang menikmati membunuh anak-anak jalanan menjadi berita yang terus disuapi kepada masyaraka, ketika hidup memberikan terlalu banyak hal hingga pikiran pada akhirnya memilih untuk berkutat pada hal-hal yang menyangkut diri kita pribadi…maka sudah saatnya kita memulai sediiiiiikiiiiit saja kesadaran sebagai warga negara Indonesia (berusaha tetap bangga meski kadang itu sulit!!!)..salah satunya dengan mulai memikirkan banyak hal yang menjadi masalah di negara kita ini..

Ketika CA FTA menjadi hal yang dianggap biasa saja dan tidak menyimpan banyak masalah, maka sudah waktunya kita menyapa kompetisi pasar di negara ini. Banyak hal yang menjadi benturan yang mampu mematikan pasar dalam negeri..let's see it..

  1. Kita masih belum cinta produk dalam negeri.

    Bicara soal kualitas barang dalam negeri sebenarnya tidak selalu menjadi hal yang membuat kita harus memilih produk luar negeri. Masih banyak produk-produk buatan orang Indonesia yang memiliki kualitas yang bagus. Selain itu juga tidak semua barang produk luar negeri memiliki kualitas yang bagus. Bahkan tidak jarang barang-barang yang di kirim ke Indonesia adalah barang-barang lama dan cacat. Maka bukanlah menjadi sebuah standar umum bahwa produk luar negeri pasti lebih baik.

    Pada dasarnya jiwa orang-orang Indonesia masih banyak yang diwarnai oleh rasa gengsi. Ketika berbicara mengenai merek, maka selama itu menjadi merek luar negeri maka itu dianggap akan meningkatkan gengsi pemiliknya. Sedangkan produk Indonesia, sebaik apa pun kualitasnya dianggap tidak akan sebanding dengan produk luar negeri sehingga tidak akan menambah popularitas pemakainya.

  2. Pemerintah tidak melakukan apa pun untuk membantu para produsen dalam negeri untuk bisa bertahan melawan arus masuk barang-barang China

    Ketika mendengar berita mengenai China-Asean FTA ini, sebuah pikiran menganggu, apakah yang sudah dilakukan pemerintah dalam mempersiapkan para produsen terutama pengusaha-pengusaha lokal Indonesia. Kita tahu bahwa banyak keluarga yang menggantungkan hidupnya pada usaha rumah tangga yang berupa usaha kecil menengah speerti usaha kerajinan maupun jajanan kecil. Ketika CA FTA ini disetujui oleh negara maka seharusnya pemerintah membuat kebijakan yang mendukung pengusaha lokal agar bisa bersaing dengan produk dari China yang masuk ke negara ini. Sebab kendala yang paling besar adalah mengenai harga produk dari China cenderung lebih murah apalagi dalam CA FTA maka tariff masuk produk2 China ini menjadi 0% maka kian murahlah harganya.

    Bagaimana dengan harga produk dalam negeri jelas lebih mahal mengingat dalam hal transportasi untuk distribusi saja ada masalah mulai dari harga bahan bakar yang mahal hingga jalan yang tidak mulus. Selain itu harga bahan baku juga terbilang mahal serta dalam hal pengurusan izin (apapun izinnnya mulai izin usaha hingga izin untuk ekspor) memakan banyak biaya yang mengakar hingga uni-unit terkecil pemerintah di Indonesia. Maka wajar jika harga produk dalam negeri lebih mahal. Dan jika ingin melakukan ekspor jelas akan lebih banyak lagi biaya yang dikeluarkan, mulai dari biaya distribusi yang lebih mahal dan pengurusan izin yang mahal. Maka tidak ada lagi yang mampu dilakukan oleh pengusaha-pengusaha lokal selain berusaha untuk tidak gulung tikar dengan menjadi sekreatif mungkin dan mungkin harus mengurangi keuntungannya secara signifikan.

    Seharusnya pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang lebih mendukung pengusaha lokal. Mulai dari subsidi BBM untuk usaha pengusaha kecil menengah atau membantu memberikan modal dengan bunga rendah kalo perlu dengan sistem bagi hasil yang bisa menyelamatkan nasib para pengusaha tanpa perlu mencekik leher mereka.


 

Huft..pada akhirnya aku hanya bisa merasa geram pada pemerintah. Pada segala kebusukan yang mewarnai negara ini..dan sekaligusa kesal pada diri sendiri karena tidak bisa melakukan apa pun..

Berharap di masa depan bisa member kontribusi lebih besar lagi dari sekedar berfikir atau sekedar menulis kritikan soal negeri ini..

..Thinking to think..


180110

Berfikir selalu menjadi bagian krusial dalam hidup. Berhadapan dengan dunia pun tidak akan menjadi normal tanpa membiarkan kepala bekerja.
Namun adakalanya ketika berfikir terlalu banyak hanya akan menjadi manusia aneh terlalu sibuk berfikir dalam berbagai sudut ketika memandang suatu hal.
Lupa pada kebutuhan tertentu akan ketenangan, istirahat, dan berdamai.
Dunia yang penuh dengan hal menakjubkan akan membuat mata, telinga dan hati tidak boleh berhenti bekerja.
Dunia yang penuh kemuskilan membuat jaringan yang kompleks di dalam kepala tidak boleh berhenti berstimulus.
Namun disaat yang sama kegilaan pun muncul dari segala bentuk kerja keras indra manusia.

Aku menyadari tentang betapa kompleks dunia ini.
Benang yang kusut pun ternyata tidak akan benar-benar perlu dibuang selama kepala dan hati bisa bekerjasama dalam bentuk konsentrasi yang penuh kesabaran.
seperti layaknya kejadian di dunia ini.
Ketika memandangya sesaat dan dibawah tekanana rasa frustasi maka yang Nampak hanyalah benang yang terlalu kusut untuk diurai.
padahal tidak ada hal yang tidak saling mempengaruhi dan dipengaruhi di dunia ini.
dunia ini penuh dengan jaringan sebab akibat yang saling terhubung tanpa pernah terputus.
melalui banyak gelombang dan perantara yang tak kita pahami, maka yang terjadi hari ini adalah imbas dari sesuatu yang terjadi sebelumnya.

Bingung menjelaskan fenomena implisit yang rumit dan berputar ini
membuat kepalaku pun hanya terus berfikir dan menjelaskannya dengan berputar-putar.
namun pada akhirnya aku sampai pada sebuah pikiran
bahwa dengan berfikirlah fikiran-fikiran ini muncul
karena fikiranlah aku terus menjadi manusia yang berbeda
karena fikiranlah aku memperoleh banyak hal baru
dengan berfikirlah aku menyadari aku hidup
bersama fikiranlah aku mampu membuat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.
dan karena berfikirlah kita bisa terus membuat perubahan dan perkembangan di dunia ini.

Mungkin itulah sebabnya pikiran manusia menjadi hal yang bernilai sangat mahal
dan kegiatan mengisinya pun tidak kalah mahalnya
walaupun pada dasarnya isi kepala hanya sebagian kecil yang terisi di bangku sekolah
karena alam dan kehidupanlah menjadi sumber pengetahuan manusia sejak dulu hingga kini
itulah sebabnya alam pun menjadi objek yang terus saja menarik untuk disesakkan dikepala

Huft..ini hanyala satu sisi pikiran yang memembuhi kepalaku
mencoba berfikir tentang berfikir
bagian yang selalu hadir dalam setiap detik kehidupan manusia.

hanya untuk sekedar menulis


membulatkan tekad mungkin hal yang mudah untuk ditetapkan dalam hati
namun ketika tangan dan kaki harus bergerak selaras dengan itu
maka godaan yang menanti jauh lebih besar
waktu seolah tak lagi menjadi pendukung setia
aku sering kali lupa bahwa aku belum mengukirkan satu kata pun dari dimenasi imajiku
menyapa kawan dalam teks singkat pun terkdang luput dari perhatianku
menulis sebait harap pun kini tak lagi menjadi rutinitasku
semoga kealpaan ini mulai berakhir dan takkan bermula kembali..

Jembatanku TOR FLP


kembali kutapaki kakiku menuju satu impian yang telah lama ingin kuraih tanpa pernah menemukan kawan yang mau meraihku atau pun menemani langkahku..
sebuah jembatan baru kutemukan untuk menyebrangi sungai kepenatan disaat aku nyaris terjatuh dalam jurang keputusasaan dan harus menyerah..
kulangkahkan kaki menuju jembatan itu..
langkah pertamaku membuatku membuka mata, melihat dunia hijau yang selama ini tak lagi kutemukan disepanjang jalan yang kulalui dalam hari-hariku. Kudengarkan nyanyian jangkrik yang saling menyapa di malam hari seolah manyambut kedatanganku. Aku pun terpeluk oleh gunung-gunung yang menawarkan rasa yang menusuk tulangku membuatku mensyukuri kehangatan yang selama ini selalu kurasakan.
Ditengah jembatan aku bertemu banyak wajah. Semuanya mengulurkan tangan menyambutku sambil berbisik, "Mari meraih mimpi bersama-sama" bersama seulas senyum yang menghangatkan hatiku. aku diliputi pelukan sayang yang membawaku kembali percaya bahwa impian itu ada di sana.
Diakhir jembatan aku nyaris kecewa karena yang kutemukan jalanan lain yang harus ku titi..namun kusadari bahwa kali ini aku mulai berada selangkah lebih dekat. Yang kuperlukan kini adalah usaha dan doa tanpa henti.
Sebelum berlalu dari jembatan itu, kurogoh saku ku dan kutemukan sebuah buku. inilah ilmu yang berhasil kupetik disepanjang jembatan. dan kini aku siap menyongsong impianku dengan tekad yang baru dan semangat yang baru. Peluh dan air mata boleh bercucuran namun semangat tidak boleh padam.
Alhamdulillah dengan rezeki dari Allah aku berhasil menemukan jembatan itu.
TOR FLP angkatan IV wilayah Sulawesi Selatan 8-10 Januari 2009 @ Tabo-Tabo, Pangkep telah menjadi jembatan yang membawaku meraih kembali langkah demi langkah lagi menuju impian yang nyaris mulai lelah untuk kuperjuangkan..